PEMBAHASAN :
- SIFAT ALAMIAH VARIABEL DUMMY
- VARIASI MODEL DUMMY
- ATURAN DAN JEBAKAN DUMMY
- REGRESI DENGAN SATU VARIABEL DUMMY
- REGRESI DENGAN LEBIH DARI DUA VARIABEL DUMMY
- ALTERNATIF UJI CHOW (VARIABEl DUMMY)
- INTERAKSI VARIABEl DUMMY
A. SIFAT ALAMIAH VAR. DUMMY
Dalam banyak kasus, variabel dependen sering dipengaruhi tidak hanya oleh variabel yang berskala rasio (misal: pendapatan, output, harga, biaya, tinggi, suhu, kurs, dll). Tetapi juga dipengaruhi oleh variabel (secara esensial) bersifat kualitatif, atau skala nominal. (Jenis kelamin, ras, warna kulit, agama, agama, kebangsaan, letak geografis, dll). Sebagai contoh, Upah pekerja (Y) tidak hanya dipengaruhi oleh faktor pendidikan (X) tetapi juga dipengaruji oleh warna kulit (D=Dummy). Atau pengeluaran mahasiswa (Y) selain dipengaruhi oleh kiriman orang tua (X) tetapi juga dipengaruhi oleh jenis kelamin (D=Dummy). Variabel tersebut menunjukkan ada atau tidaknya suatu atribut, dengan cara melakukan kuantifikasi, memberi nilai 1 untuk yang mempunyai atribut dan 0 untuk yang tidak, misal bernilai nilai 1 untuk jenis kelamin mahasiswa permempuan dan 0 untuk mahasiswa pria.
Dalam model regresi, variabel kualitatif juga dapat dimasukkan semudah variabel kuantitatif. Sebagai contoh:
“Benarkah ada masalah gender dalam pekerjaan sehingga ada Perbedaan gaji antara pekerja laki-laki dengan pekerja Wanita”
Misalnya, akan diuji isu tersebut, yaitu apakah ada perbedaan antara gaji karyawan pria dengan karyawan wanita. Dengan model persamaan sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Gaji karyawan,
Di = 1 utk pria dan Di = 0 utk wanita
Ho : tidak ada diskriminasi dalam soal gaji karyawan (Ho : 𝜷𝟏 = 0). Dengan mengestimasi dan melakukan uji t, jika parameter 𝜷𝟏 signifikan secara statistik, maka memang terjadi perbedaan gaji antara karyawan pria dan wanita, dan sebaliknya juga.
Nilai rata-rata dari masing-masing karyawan pria atau wanita:
E(Y | Di =1) = 𝜷𝟎+𝜷𝟏 (pria)
E(Y | Di =0) = 𝜷𝟎 (wanita)
Catatan :
𝜷𝟎 menunjukkan gaji rata-rata karyawan wanita dan slope 𝜷𝟏 menunjukkan besarnya perbedaan gaji rata-rata karyawan pria dan wanita, sedangkan 𝜷𝟎+𝜷𝟏 memberi informasi gaji rata-rata karyawan pria. Sebagai ilustrasi perhatikan gambar berikut:
B. VARIASI MODEL DUMMY
Macam macam variasi model regresi dengan variabel dummy sebagai berikut:
Model ANOVA sering dijumpai dalam bidang sosiologi, psikologi, pendidikan dan lainnya. Namun jarang dijumpai dalam bidang ekonomi yang lebih dominan Model ANCOVA. Model ANCOVA (ANALISIS COVARIANS) merupakan model regresi yang terdiri dari dari campuran antara variabel kuantitatif dan kualitatif.
C. KETENTUAN VARIABEL DUMMY
Terdapat dua kategori maka hanya digunakan satu variabel dummy karena satu variabel dummy mampu membedakan dua atribut. Secara umumjika kita mempunyai n kategori maka kita cukup membuat n-1 variabel dummy. JIka tetap memaksakan pada n variabel dummy, kemungkinan akan masuk dalam “perangkap dummy”. Nilai 1 dan 0 pada variabel dummy bersifat arbitrer. Kelompok atau kategori dalam variabel dummy yang bernilai 0 merupakan kategori dasar sebagai kelompok pengontrol. Koefisien β1 pada variabel dummy disebut koefisien intersep pembeda, karena menunjukkan berapa besar perbedaan intersep yang bernilai 1 dengan intersep dari kelompok pengontrol.
D. MODEL SATU VARIABEL DUMMY
1. DATA CROSS SECTION
Perhatikan kembali persamaan berikut:
Keterangan: Y = Gaji karyawan, Di = 1 utk pria dan Di = 0 utk wanita
Model persamaan tersebut sangat jarang kita temui dalam bidang ekonomi, umumnya selalu terdapat variabel kuantitatif dan kualitatif yang dimasukkan sebagai variabel independen. Misal:
Keterangan: Y = Gaji karyawan, X = Masa kerja, Di = 1 utk pria dan Di = 0 utk wanita
Model pada pers tersebut mengandung variabel dummy yg mempunyai dua kelas/kategori (Pria dan Wanita).
Ho : tidak ada diskriminasi dalam soal gaji karyawan (Ho : 𝜷𝟏 = 0). Jika parameter 𝜷𝟏 signifikan secara statistik maka kita akan menolak Ho, dan menerima Ha, Sehingga:
Contoh 1 (Satu Variabel Dummy)
Pengeluaran mahasiswa (Y) selain dipengaruhi oleh kiriman orang tua (𝑿), tapi juga dipengaruhi oleh jenis kelamin (𝑫). Pengeluaran mahasiswa perempuan diduga lebih besar dari pada mahasiswa pria Pengeluaran Mahasiswa (Y) = 𝜷𝟎 + Jenis Kelamin (𝜷𝟏 𝑫_𝒊) + Kiriman orang tua (𝜷𝟐 𝑿(𝒊 )).
Keterangan: Y = Pengeluaran Mahasiswa , X = Kiriman orang tua, Di = 1 utk pria dan Di = 0 utk wanita
Kemudian kita akan mengestimasi persamaan tersebut berdasarkan data berikut:
Penyelesaian
Langkah 2: Estimasi
Output:
Interpretasi :
𝑌 ̂_𝑖= -85,2984 + 13,9035𝑫𝒊 + 1,0683 𝑿𝒊
t = (-3,6411) (2,2735) (32,8943)
F = (576, 4637)
R2 = 0,9804
Berdasarkan t tabel dg 𝛼=5% dan df = 13 adalah 1,771 (t hitung > t tabel ). F tabel dg 𝛼=5% dan df = 13 adalah 3, 81 (F hitung > t tabel ). Kesimpulan: menerima Ha, Jenis kelamin berpengaruh terhadap pengeluaran. Dimana perempuan lebih dari pria sebesar 𝜷𝟏 = 13,9035.
Sehingga perbedaan pengeluaran keduanya:
E. MODEL DUA VARIABEL DUMMY
Contoh 2. (ANOVA)
Keterangan:
Y = Upah per jam
D1 = 1 untuk menikah dan D1 = 0 untuk lajang
D2 = 1 Selatan dan D2 = 0 untuk lainnya
Dalam hal ini, terdapat 2 var kualitatif dengan dua kelas/kategori, sehingga kita menyiapkan masing-masing satu variabel dummy untuk setaip kategori. Dengan cara yang sama seperti bagian sebelumnya, didapatkan hasil regresi sebagai berikut:
Penyelesaian:
|t hitung | > t tabel)
Kesimpulan:
Status pernikahan berpengaruhi positif sebesar 𝜷𝟏 = 1,0997.
Sedangkan daerah tempat tinggal berpengaruh negatif sebesar 𝜷_𝟐= 1,𝟔𝟕𝟐𝟗
Contoh 3 (ANCOVA)
Keterangan:
Y = Rata-rata gaji guru
X = Pengeluaran untuk sekolah negeri per siswa
D1 = 1 negara bagian timur laut atau utara tengah dan D1 = 0 lainnya
D2 = 1 negara bagian selatan dan D2 = 0 untuk lainnya
Penyelesaian:
|t hitung | < t tabel
Kesimpulan:
𝜷𝟏 tidak signifikan
𝜷𝟐 tidak signifikan
𝜷𝟑 signifikan
F. INTERAKSI VARIABEl DUMMY
Misalkan terdapat persamaan :
Keterangan :
𝒀𝒊 = Upah per jam
𝑿𝒊 = Pendidikan
𝑫𝟏 = 1 untuk perempuan dan 𝑫𝟏 = 0 untuk pria
𝑫𝟐 = 1 untuk tidak kuliah dan 𝑫𝟏 = 0 berkulit kuliah
Asumsi persamaan tersebut adalah gaji perempuan lebih rendah dari pada pria (baik bukan kulit putih atau berkulit putih). Dan sebaliknya gaji bukan berkulit putih lebih rendah dari pada berkulit putih (baik perempuan atau pria). Asumsi tersebut mengabaikan adanya interaksi antara 𝑫𝟏 & 𝑫𝟐 Pengaruh 𝑫𝟏 & 𝑫𝟐 pada model di atas bukan hanya bersifat penjumlahan namun juga perkalian akibat dari adanya interaksi.
VIDEO PEMBELAJARAN PEMBAHASAN MATERI DI ATAS
- Gunawan Sumodiningrat, 2003, Ekonometrika, BPFE, Yogyakarta.
- Gujarati, D.N., 2007, Dasar-Dasar Ekonometrika, Edisi Ketiga, Jilid-1 dan Jilid-2, Terjemahan Julius A. Mulyadi; Penerbit Erlangga.Jakarta.
- Agus Widarjono, 2009, Ekonometrika : Pengantar dan Aplikasinya, Penerbit Ekonisia, Fakultas Ekonomi, UII, Yogyakarta.
- Nachrowi Djalal Nachrowi dan Hardius Usman, 2002, Penggunaan Teknik Ekonometri. LPFE -UI. Jakarta.
0 Comments