A. PENGERTIAN PENELITIAN KOMBINASI

    Metode kombinasi adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih konprehensif, valid, reliabel, dan objektif . (Sugiono, 2012:404)Pendekatan kombinasi merupakan salah satu bentuk penelitian di mana peneliti baik perorangan maupun kelompok secara sistematis mengkombinasikan atau menggabungkan pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif, baik dari aspek teknik, metode, cara pandang, konsep, maupun bahasa ke dalam satu studi. Brannen (1992). Dari sudut pandang filosofis, metode kombinasi atau gabungan ini dapat dipandang sebagai “model penelitian gelombang ketiga” yang berwujud sebagai sebuah gerakan yang mengubah pertentangan paradigma (antara kuantitatif dan kualitatif) dengan menawarkan suatu bentuk logika dan praktik alternatif . Tatang Parjaman dan Dede Akhmad (2019, 530-548). Logika pencarian yang ditawarkan metode ini mencakup penggunaan model induktif (discovery of patterns), deduktif (pengujian teori dan hipotesis). Data kuantitatif maupun kualitatif, bersama-sama, memberikan pemahaman lebih baik terhadap masalah penelitian dibandingkan penelitian terendiri. 

B. MACAM-MACAM PENELITIAN KOMBINASI




C. PENELITIAN SEQUENTIAL

1. SEQUENTIAL EXPLANATORY
Penelitian ini memiliki ciri-ciri menekankan pada penelitian kuantitatif :
  • Tahap pertama : Pengumpulan data dan analisis data kuantitatif
  • Tahap Kedua : Pengumpulan data dan analisis data kualitatif
  • Tahap Ketiga : Interpretasi dan Kesimpulan
Alur penelitian ini secara berurutan sebagaimana bagan alur berikut: 

2. SEQUENTIAL EXPLORATORY
Penelitian ini memiliki ciri-ciri menekankan pada penelitian kualitatif :
  • Tahap pertama : Pengumpulan data dan analisis data kualitatif
  • Tahap Kedua : Pengumpulan data dan analisis data kuantitatif
  • Tahap Ketiga : Interpretasi dan Kesimpulan
3. SEQUENTIAL TRANSFORMATIF
Penelitian ini memiliki ciri-ciri :
  • Tahap pertama : Pengumpulan data dan analisis data kualitatif atau kuantitatif
  • Tahap Kedua : Pengumpulan data dan analisis data kualitatif atau kuantitatif
  • Tahap Ketiga : Interpretasi dan Kesimpulan

D. PENELITIAN CONCURRENT

1. CONCURRENT TRIANGULATION
    Penelitiaan Sequential  merupakan gabungan metode kuantitatif  dan kualitatif  berdasarkan tahapan dan urutan.Penelitiaan Concurrent  merupakan gabungan metode kuantitatif  dan kualitatif  diwaktu yang sama. Penelitian Concurrent Triangulation merupakan penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan dan porsi metode keduanya sama, tidak ada yang lebih dominan.
2. CONCURRENT EMBEDDED 1 
    Penelitian Concurrent Embedded 1 merupakan penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan dan porsi metode kuantitatif lebih dominan dari pada kualitatif. Metode Kuantitatif sebagai metode primer. Metode Kualitatif sebagai metode sekunder.

3. CONCURRENT EMBEDDED 2 
    Penelitian Concurrent Embedded 2 merupakan penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan dan porsi metode kualitatif lebih dominan dari pada kuantitatif. Metode Kualitatif sebagai metode primer. Metode Kuantitatif sebagai metode sekunder.


4. CONCURRENT TRANSFORMATIVE
    Penelitian Concurrent Transformatif merupakan penelitian gabungan antara triangulation dan embedded. Dua metode dilakukan pada satu tahap dan waktu yang sama. Porsi dapat sama, atau berbeda anatar metode kuantitatif dan kaulitatif.

Contoh 1 
(PENELITIAN SEQUENTIAL EKSPLANATORI) 
“PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (X) TERHADAP KINERJA GURU (Y) DI SEKOLAH IDOLA”
  • Rumusan Masalah: 
  1. Seberapa tinggi kualitas gaya kepemimpinan di sekolah Idola? 
  2. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja guru di sekolah Idola?
  3. Apakah gaya kepemimpinan secara kuantitatif tidak berbeda dengan gaya kepemimpinan secara kualitatif? 
  • Landasan Teori: Teori terkait Gaya kepemimpinan, Kepala Sekolah, dan Guru Sekolah untuk merumuskan hipotesis.
  • Rumusan Hipotesis: Gaya kepemimpinan kepala sekolah signifikan dan berpengaruh positif terhadap kinerja guru di sekolah Idola.
  • Pengumpulan Data Kuantitatif : Instrumen berupa angket atau koisioner dan di uji Validitas dan Reliabilitasnya. Setelah itu disebarkan ke sampel yang dipilih secara random sampling dalam populasi sekolah Idola dan semua variabel ditabulasikan.
  • Analisis Data Kuantitatif: Setelah hasil tabulasi data selanjutnya menganalisis data kuantitatif untuk menjawab hipotesis. Dalam hal ini misalnya di dapat, Gaya kepemimpinan Kepala Sekolah berpengaruh positif sebesar 83% terhadap Kinerja Guru.
  • Penentuan Sumber data Untuk Penelitian Kualitatif: Berdasarkan hasil analisis kuantitatif yaitu Gaya kepemimpinan Kepala Sekolah berpengaruh positif sebesar 83% terhadap Kinerja Guru, maka hasil tersebut diperdalam dengan metode kualitatif, dan sumber data nya bisa kepala sekolah dan guru guru di Sekolah Idola sebagai informan yang valid.
  • Pengumpulan Data Kualitatif : Beberapa contoh pertanyaan yang ditujukan kepada kepala sekolah dan guru untuk memperdalam hasil penelitian kuantitatif. 
  1. Bagaimanakah cara kepala sekolah  dalam menguraikan uraian tugas guru?
  2. Bagaimana interaksi Kepala sekolah dengan guru?
  3. Bagaimana cara kepala sekolah dalam memberikan instruksi kepada guru?
  • Analisis Data Kualitatif :
  1. Kepala sekolah  dalam menguraikan uraian tugas guru disampaikan dengan baik dan   berdasarkan buku pedoman.
  2. Kepala sekolah berinteraksi dengan baik dengan guru dan bersahabat.
  3. Kepala sekolah memberikan instruksi yang tegas, teladan dan jelas sesuai pedoman.
  4. Secara keseluruhan kualitas gaya kepemimpinan Kepala Sekolah sangat baik dan memotivasi kinerja guru
  • Analisis Data Kuantitatif dan Kualitatif :
  • Kesimpulan :
  1. Secara keseluruhan kepala sekolah  memiliki gaya kepemimpinan 83% sesuai yang  diharapkan dan masuk dalam kategori baik.
  2. Secara kualitas kepala sekolah  memiliki gaya kepemimpinan juga baik. 
  3. Tidak ada perbedaan antara data kuantitatif dan data kualitatif tentang nilai gaya kepemimpinan kepala sekolah.

Contoh 2 
(PENELITIAN SEQUENTIAL EXPLORATORY) 
“FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA DOSEN DI PERGURUAN TINGGI ABC”
  • Rumusan Masalah: 
  1. Faktor faktor apakah yang dominan mempengaruhi kinerja dosen di Perguruan Tinggi ABC? 
  2. Adakah hubungan antara variabel independent dengan dependen?
  3. Bagaimanakah persamaan regresinya?
  • Landasan Teori: Teori tentang Kinerja Dosen sesuai SN Dikti, Perguruan Tinggi, dan Faktor-factor kinerja Dosen .
  • Pengumpulan Data Kualitatif : Instrumen berupa pertanyaan wawancara mengenai faktor-factor yang mempengaruhi kinerja dosen di Perguruan Tinggi ABC.
  • Analisis Data Kualitatif : Analsisi data kualitatif dapat menggunakan proses data collection – data reduction-data display. Dalam hal ini misalnya didapatkan hasil analisis Kinerja Dosen belum memenuhi 100% Standar Dikti. Proses pembelajaran, penelitian, dan PkM Dosen Perguruan Tinggi ABC telah 89% yang memenuhi target. 11% belum tercapainya target ini dikarenakan beberapa faktor dominan seperti minimnya kuota sertifikasi dosen, insentif, profesionalisme, dan relevansi keilmuan. Berdasarkan hasil analsisi penelitian kualitatif didapatkan pola hubungan berikut: 
Berdasarkan pola hubungan tersebut maka akan dibuktikan secara kuantitatif hasil dari analisis data kualitatif di atas dengan merumuskan hipotesis.
  • Rumusan Hipotesis :
  1. Terdapat hubungan antara relevansi keilmuan dosen dengan kinerja dosen
  2. Terdapat hubungan antara status sertifikasi dosen dengan kinerja dosen
  3. Terdapat hubungan antara besarnya intensif dosen dengan kinerja dosen
  4. Terdapat hubungan antara profesionalisme dosen dengan kinerja dosen
  • Pengumpulan Data Kuantitatif: Populasi adalah seluruh dosen Perguruan Tinggi ABC  dan sampel adalah Sebagian dosen Perguruan Tinggi ABC yang dipilih secara random (misalnya 78 dosen).  Kemudian instrumen penelitian di uji validitas dan reliabilitas diberikan pada sampel. Sehingga misalnya didapatkan hasil tabulasi data sebagai berikut:

  • Analisis Data Kuantitatif: Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis statistik koefisien korelasi dan koefisien determinasi, atau dengan regresi berganda dengan variabel dependen Y (Kinerja Dosen), Variabel Independen  X1 (Relevansi Keilmuan ), X2 (Sertifikasi), X3 (Intensif), X4 (Profesionalisme). Misalkan didapat hasil analisis sebegai berikut: 
  1. Hubungan antara relevansi keilmuan dosen dengan kinerja dosen signifikan dan bertanda  positif sebesar 0,74.
  2. Hubungan antara status sertifikasi dosen dengan kinerja dosen signifikan dan bertanda positif sebesar 0,63.
  3. Hubungan antara besarnya intensif dosen dengan kinerja dosen signifikan dan bertanda positif sebesar 0,86.
  4. Hubungan antara profesionalisme dosen dengan kinerja dosen signifikan dan bertanda positif sebesar 0,57.
Berdasarkan analisis data kuantitatif didapatkan koefisien keorelasi atau hubungan sebagai berikut:

  • Kesimpulan: 
  1. Secara kualitatif faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dosen di Perguruan Tinggi ABC adalah Relevansi keilmuan, Status Sertifikasi, Besarnya Intensif, dan Profesionalisme. Secara Kuantitatif ini terbukti dengan adanya pengaruh dari masing-masing variabel dan bertanda positif semua.
  2. Secara kuantitatif ini terbukti dengan adanya pengaruh dari masing-masing variabel independen dan bertanda positif semua, dimana variabel relevansi keilmuan berpengaruh0,74, status sertifikasi sebesar 0,63, besarnya intensif 0,86, dan profesionalisme sebesar 0,57terhadap variabel dependen yakni kinerja dosen.
  3. Persamaan regresi yang didapatkan: Y= 0,74 X1 + 0,63(X2)+ 0,86(X3)+ 0,57 (X4).

Contoh 3 
(PENELITIAN CONCURRENT TRIANGULATION) 

“PERBANDINGAN KOMPETENSI GURU LULUSAN DARI PERGURUAN TINGGI NEGERI DENGAN PERGURUAN TINGGI SWASTA”
Rumusan Masalah: 
  1. Bagaimanakah penilaian kompetensi guru? 
  2. Adakah perbedaan antara guru yang lulusan dari Perguruan Tinggi Negeri dengan guru lulusan     dari Perguruan Tinggi Swasta? 

Landasan Teori: Kompetensi Guru, Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta.

Hipotesis : 
  1. Siswa lebih mudah memahami penjelasan guru yang dari lulusan Perguruan Tinggi Negeri dari    pada guru lulusan  dari Perguruan Tinggi Swasta.
  2. Terdapat perbedaan antara guru yang lulusan dari Perguruan Tinggi Negeri dengan guru lulusan  dari Perguruan Tinggi Swasta.

Subjek dan sumber Data Penelitian: Guru guru dari lulusan Perguruan Tinggi Negeri dan lulusan dari Perguruan Tinggi Swasta.

Pengumpulan Data:  Secara kualitatif (wawancara dan observasi) untuk rumusan masalah (a) dan kuantitatif (kuisioner) untuk rumusan masalah (b) secara bersamaan.

Hasil Penelitian: 
  1. Penilaian kompetensi guru berdasarkan evaluasi Kepala Sekolah berdasarkan (kompetensi pedagogik, kompetensi social, kepribadian, dan profesional). 
  2. Perbedaan antara guru yang lulusan dari Perguruan Tinggi Negeri dengan guru dari Perguruan Tinggi Swasta dinilai dari kemudahan siswa dalam memahami pelajaran. 
Kesimpulan: 
  1. Sistem Penilaian kompetensi guru berdasarkan evaluasi Kepala Sekolah berdasarkan(kompetensi  pedagogik,  kompetensi social, kepribadian, dan profesional). 
  2. Terdapat perbedaan antara guru yang lulusan dari Perguruan Tinggi Negeri dengan guru lulusan  dari Perguruan Tinggi Swasta. Guru yang lulusan dari Perguruan Tinggi Negeri lebih kompeten dalam mengajar dibandingkan     Perguruan Tinggi Swasta

Contoh 4 
(PENELITIAN EMBEDDED 1) 
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI BANK SYARIAH INDONESIA CABANG BLORA”
Rumusan Masalah: 
  1. Seberapa tinggi kepuasan nasabah Bank Syariah Indonseia Cabang Blora? 
  2. Seberapa besar pengaruh layanan terhadap kepuasan nasabah BSI cabang Blora? 
Landasan Teori: Kualitas layanan, kepuasan nasabah, BSI Cabang Blora.

Hipotesis : Terdapat hubungan antara kualitas layanan dan kepuasan nasabah BSI Cabang Blora.

Metode Penelitian : Metode Primer adalah kuantitatif, kualitatif sekunder.
Pengumpulan data: Data kuantitatif dan kualitatif bersamaan.

Analisis data: Analisis data untuk rumusan masalah a) digunkaan analisis data kualitatif., sedangkan untuk rumusan masalah b) digunakan analisis statistik pembuktian hipotesis dengan korelasi produk momen dan analisis koefisien determinasi.

Kesimpulan:  
  1. Tingkat kepuasan nasabah Bank Syariah Indonesia Cabang Blora bernilai baik.
  2. Pengaruh layanan terhadap kepuasan nasabah BSI cabang Blora sebesar 47% sisanya dijelaskan oleh variabel lain.

Contoh 5 
(PENELITIAN EMBEDDED 2) 
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LULUSAN PERGURUAN TINGGI X DALAM MENDAPATKAN PEKERJAAN”
Rumusan Masalah: 
  1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi lulusan Perguruan Tinggi X memperoleh pekerjaan?
  2. Seberapa besar pengaruh faktor-faktor dominan dalam memperoleh pekerjaan? 
Landasan Teori: Kualitas Perguruan Tinggi, Pendidikan, Kreativitas, Relasi, Peluang Kerja.

Metode Penelitian : Metode Primer adalah kualitatif, sedangkan metode kuantitatif sebagai metode sekunder. Subjek penelitiannya adalah lulusan yang telah bekerja.

Pengumpulan data: Intrumen kualitatif wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen kuantitatif dengan kuisioner

Analisis data: Analisis data kualitatif  dengan data collection, data reduction, data display, dan verification/conclution, sedangkan analisis data kuantitatif  dengan analisis korelasi variabel independen.

Kesimpulan:  
  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi lulusan memperoleh pekerjaan adalah IPK, Softskill,  dan  Pelatihan.
  2. Pengaruh faktor dominan IPK sebesar 33%, Soft Skill sebesar 27%, dan Pelatihan 29%, terhadap lulusan dalam mendapatkan pekerjaan. Sisanya dijelaskan oleh varibel lainnya.

VIDEO PEMBELAJARAN MATERI DIATAS

DAFTAR PUSTAKA
  1. Sugiono, (2020). Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung: Alfabeta 
  2. Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.
  3. Sujarweni, V, Wiratna, (2019). Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
  4. Darmadi, Hamid. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Sosial. Bandung: Alfabet