A. PENGERTIAN ANAVA DUA JALUR    

Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai analisis varians satu jalur atau one way anova, dimana hanya memiliki satu variabel atau hanya memiliki variabel kolom. Sedangkan analisis varian yang tidak hanya memiliki satu variabel disebut dengan Analisis of variance (ANAVA) Dua Jalur dan memiliki variabel kolom dan variabel baris yang dapat berinteraksi. Menurut Kadir (2015) di dalam Fajri Ismail (2018), Anava dua jalur dapat digunakan untuk design two factorial design maupun design bertingkat.


B. DESIGN ANAVA DUA JALUR

Sebagi ilustrasi untuk design anava dua jalur sebagai berikut (Ismail 2018):

Design 2 kolom x 2 baris
Design 3 kolom x 2 baris


C. PERSYARATAN ANAVA DUA JALUR

    Adapun asumsi atau persyaratan yang harus dipenuhi sebelum melakukan uji ANAVA duu jalur yaitu :
  1. Random sampling: pengambilan sampel secara acak.
  2. Berdistribusi Normal: Data berdistribusi normal. 
  3. Homogenitas: memiliki kesamaan variansi
  4. Sampel berasal dari kelompok yang berbeda (bukan berpasangan)
  5. Data bersifat interval atau rasio.

D. PROSEDUR UJI ANAVA DUA JALUR

    Prosedur Uji Anava Dua Jalur sebagai berikut: 
  1. Menentukan Hipotesis Penelitian
  2. Menentukan Tarat Signifikansi : 𝛼=5% , 𝛼=1%  atau 𝛼=10% 
  3. Menentukan nilai  𝑭_𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈
  4. Menentukan nilai  𝐹_𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍    
  5. Pengambilan Kesimpulan : 
  6. 𝑭_𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 < 𝑭_𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 maka terima 𝐻0
  7. 𝑭_𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 > 𝑭_𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 maka terima 𝐻1

E. UJI ANAVA DUA JALUR DESIGN (2 x 2)

Contoh 1 :
Misalkan terdapat sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Active Learning dan Tingkat IQ Terhadap  Kreatifitas Siswa”  dan sajian datanya adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Hipotesis Penelitian: 
𝑯𝟎 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan kreativitas siswa yang diberi metode pembelajaran active learning dan konvensional.
𝑯𝟏 : Terdapat perbedaan kemampuan kreativitas siswa yang diberi metode pembelajaran active learning dan konvensional.
𝑯𝟎 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan  kreativitas siswa  yang memiliki IQ tinggi dan IQ rendah.
𝑯𝟏 : Terdapat perbedaan kemampuan kreativitas siswa yang memiliki IQ tinggi dan IQ rendah.
𝑯𝟎 : Tidak terdapat pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dengan tingkat kecerdasan terhadap kemampuan kreativitas siswa.
𝑯𝟏 : Terdapat pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dengan tingkat kecerdasan terhadap kemampuan kreativitas siswa.

2. Menentukan Tarat Signifikansi :
𝜶 = 𝟓% = 𝟎,𝟎𝟓 

3. Menentukan nilai: 
𝑭 (𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈_m𝒆𝒕𝒐𝒅𝒆) = 𝟏𝟎𝟐,𝟐𝟖𝟖
𝑭 (𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈_𝑰𝑸) = 𝟏𝟏𝟓,𝟖𝟕𝟓
𝑭 (𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈_𝑰𝑸∗𝑴𝒆𝒕𝒐𝒅𝒆) = 𝟏𝟖,𝟐𝟕𝟔

4. Menentukan nilai  𝑭_𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝟒,𝟎𝟔  (Cara mencari nilai F tabel akan dibahas slide selanjutnya)

5. Pengambilan Kesimpulan :
Ketentuan : Jika 𝑭_𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈  >  𝑭_𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍  maka terima 𝐻1
𝑭(𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈_m𝒆𝒕𝒐𝒅𝒆)   = 𝟏𝟎𝟐,𝟐𝟖𝟖 > 4,06 maka terima 𝐻1
𝑭(𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈_𝑰𝑸)  = 𝟏𝟏𝟓,𝟖𝟕𝟓 > 4,06 maka terima 𝐻1
𝑭(𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈_𝑰𝑸∗𝑴𝒆𝒕𝒐𝒅𝒆) = 𝟏𝟖,𝟐𝟕𝟔 > 4,06 maka terima 𝐻1

Kesimpulan : 
1. Terdapat perbedaan rata rata kreativitas siswa yang diberi metode pembelajaran active learning dan konvensional.
2. Terdapat perbedaan kemampuan kreativitas siswa yang memiliki IQ tinggi dan IQ rendah.
3. Terdapat pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dengan Tingkat Kecerdasan terhadap kemampuan kreativitas siswa.

Cara mencari nilai F Tabel:
𝑑𝑓 (1; 45 ; 𝛼 = 0,05)
𝒕_𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 4,06

F. CARA MENCARI NILAI F HITUNG DENGAN SPSS (UJI DENGAN SPSS)

    Untuk menentukan nilai F Hitung (Uji Signifikansi) menggunakan Program SPSS adalah sebagai berikut: 
1. Membuka Program SPSS dan melakukan pengaturan variabel view sebagaimana berikut:
2. Menginput data pada  contoh ke Data View sebagaimana berikut:
3. Klik Analyze – General Linear Model – Univariate.
4. Pada jendela Univariate; pindahkan variabel “kreatifitas” ke  ke kotak dialog Dependent variable , dan variabel “metode” dan “IQ” ke kolom Fixed Factor(s). Kemudian Klik Plots.
5. Pada jendela Univariate: Profile Plots; pindahkan variabel “metode” ke  ke kotak dialog Horizontal Axis, dan variabel “IQ” ke kolom Separate Lines. Kemudian Klik Add, kemudian Continue.
6. Klik Post Hoc, pada jendela Univariate: Post Hoc; pindahkan variabel “IQ” ke  ke kotak dialog Post Hoc for Test , dan berilah tanda centang (√) pada pilihan Tukeys. Kemudian Continue.
7. Klik Option, pada jendela Univariate: Option; berilah tanda centang (√) pilihan Descriptive dan Homogeneity test. Kemudian Continue.
8. Maka akan keluar Output seperti berikut:
9. Cara Uji Signifikansi berdasarkan Output:

Cara 1
𝑭(𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈(𝑰𝑸)) = 𝟏𝟏𝟓,𝟖𝟕𝟓 > 4,06 maka terima 𝐻1
𝑭(𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈(𝑴𝒆𝒕𝒐𝒅𝒆)) = 𝟏𝟎𝟐,𝟐𝟖𝟖 > 4,06 maka terima 𝐻1
𝑭(𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈(𝑰𝑸 ∗𝑴𝒆𝒕𝒐𝒅𝒆)) = 𝟏𝟖,𝟐𝟕𝟔 > 4,06 maka terima 𝐻1

Kesimpulan : 
  1. Terdapat perbedaan kemampuan kreativitas siswa yang diberi metode pembelajaran active learning dan konvensional.
  2. Terdapat perbedaan kemampuan kreativitas siswa yang memiliki IQ tinggi dan IQ rendah.
  3. Terdapat pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dengan Tingkat Kecerdasan terhadap kemampuan kreativitas siswa.
Cara 2
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑺𝒊𝒈 𝑰𝑄 = 0,000 < 0,05 maka terima 𝐻1
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑺𝒊𝒈 𝑴𝒆𝒕𝒐𝒅𝒆 = 0,000 < 0,05 maka terima 𝐻1
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑺𝒊𝒈 𝑰𝑄 ∗𝑀𝑒𝑡𝑜𝑑𝑒 = 0,000 < 0,05 maka terima 𝐻1
Kesimpulan : 
  1. Terdapat perbedaan kemampuan kreativitas siswa yang diberi metode pembelajaran active learning dan konvensional.
  2. Terdapat perbedaan kemampuan kreativitas siswa yang memiliki IQ tinggi dan IQ rendah.
  3. Terdapat pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dengan Tingkat Kecerdasan terhadap kemampuan kreativitas siswa.

10. Interpretasi Output SPSS
  1. Untuk table Tests of Between-Subjects Effects  dapat diinterpretasikan berdasarkan nilai Signifikansi dari masing masing source:  
  2. Corrected Model memiliki nilai Sig. 0,000 < 0,05,  maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variable dependen. 
  3. Intercept memiliki nilai Sig. 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel dependen dapat mengalami perubahan nilai meski tanpa ada pengaruh dari variable independen. 
  4. Metode memiliki nilai Sig. 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Active learning berpengaruh secara signifikan terhadap kreativitas siswa. 
  5. IQ juga memiliki nilai Sig. 0,000 < 0,05,  maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kecerdasan (tinggi dan rendah) berpengaruh secara signifikan terhadap kreativitas siswa. 
  6. Interaksi variabel IQ * Metode memiliki nilai Sig. 0,000 > 0,05, maka dapat disimpulkan kalau variable interaksi tersebut signifikan berpengaruh terhadap kreativitas siswa.
  7.  Nilai R Squared 0,854  mendekati 1 yang berarti baik .

G. UJI ANAVA DUA JALUR DESIGN (3 x 2) DENGAN SPSS


Contoh 2 :
Misalkan terdapat sebuah data penelitian pengaruh model pembelajaran (A1, A2, dan A3) dan Tingkat IQ (Tinggi dan Rendah) terhadap Nilai Ujian berikut :



1. Membuka program SPSS dan melakukan pengaturan variabel view sebagai berikut:
2. Menginput data contoh 2 ke data view.
3. Klik Analyze – General Linear Model – Univariate
4. Pada jendela Univariate; pindahkan variabel “nilai” ke  ke kotak dialog Dependent variable , dan variabel “metode” dan “tingkat kecerdasan” ke kolom Fixed Factor(s). Kemudian Klik Plot.
5. Pada jendela Univariate: Profile Plots; pindahkan variabel “metode” ke  ke kotak dialog Horizontal Axis , dan variabel “tingkat kecerdasan” ke kolom Separate Lines. Klik Add, kemudian Continue.

6. Klik Post Hoc, pada jendela Univariate: Post Hoc; pindahkan variabel “tingkat kecerdasan” ke  ke kotak dialog Post Hoc for Test , dan berilah tanda centang (√) pada pilihan Tukeys. Kemudian Continue.

7. Klik Option, pada jendela Univariate: Option; berilah tanda centang (√) pilihan Descriptive Statistics dan Homogeneity test. Kemudian Continue, terakhir klik OK.
8. Maka akan keluar jendela output spss sebagaimana gambar berikut:
9. Interpretasi Output SPSS
Tabel Descriptives: 
Rata-rata nilai berdasarkan Metode Pembelajaran dan Tingkat Kecerdasan. Misalnya rata-rata nilai berdasarkan metode pembelajaran A dan tingkat kecerdasan tinggi adalah 7,6,  sedangkan rata-rata nilai berdasarkan metode pembelajaran B dan tingkat kecerdasan tinggi adalah 7,8. Begitu juga dengan nilai rata-rata yang lainnya. 


Tabel Levene's Test of Equality of Error Variances:
Hasil uji homogenitas dengan nilai Sig. Based of Mean 0.905 > 0,05 yang berarti varian antar kelompok secara signifikan berbeda.

Table Tests of Between-Subjects Effects  
Berdasarkan nilai Signifikansi dari masing masing source; 
  1. Corrected Model memiliki nilai Sig. 0,000 < 0,05,  maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variable dependen. 
  2. Intercept memiliki nilai Sig. 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel dependen dapat mengalami perubahan nilai meski tanpa ada pengaruh dari variable independen. 
  3. Metode memiliki nilai Sig. 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran (A, B, dan C) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai ujian. 
  4. Tingkat Kecerdasan juga memiliki nilai Sig. 0,000 < 0,05,  maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kecerdasan (tinggi dan rendah) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai ujian. 
  5. Metode * Tingkat_Kecerdasan memiliki nilai Sig. 0,274 > 0,05, maka dapat disimpulkan kalau variable interaksi tersebut tidak secara signifikan berpengaruh terhadap nilai ujian. 
  6. Nilai R Squared 0,767  mendekati 1 yang berarti baik . 

VIDEO PEMBELAJARAN PENJELASAN MATERI DIATAS


DAFTAR REFERENSI 

1. Sugiono, 2021."Statistik Untuk Penelitian". Bandung: Alfabeta. 2. Winarsunu, Tulus. 2017. "Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan". Malang. UNMU. 3. Ismail, Fajri. 2018. "Statistik untuk Penelitian Pendidikan dan Sosisal". Jakarta: Prenada Media Group. 4. Algifari, 2016. "Statistik Induktif". Yogyakarta: UPP STIM YKPN.